Wednesday, 10 February 2016

Strategi Bersaing di Pasar Internasional

Strategi Bersaing di Pasar Internasional

            Strategi bersaing dipasar internasional merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengembangkan bisnisnya. Perusahaan di dirikan dengan berbagai tujaun pokok diantaranya adalah memperoleh laba, meningkatkan harga saham, meningkatkan volume penjualan,dan mempertahankan kelangsungan hidupya. (Suwarsono:1996). Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah di tetapkan, manajemen perlu memperhatikan dua faktor pokok, yakni faktor eksternal yang tidak terkontrol oleh peusahaan dan faktor internal yang sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan. Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melingkupi operasi perusahaan yang dari padanya muncul peluang (opportunities) dan ancaman (threats) bisnis. Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry environment) dan lingkungan bisnis makro (macro environment) : ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya. Faktor internal meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen; dan budaya perusahaan(corporate culture). Dari penguasaan faktor internal perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki.( Suwarsono;1996).
            Strategi yang digunakan adalah strategi pertumbuhan. Strategi pertumbuhan itu sendiri adalah strategi bersaing yang berusaha mengembangkan atau (membesarkan) perusahaan sesuai dengan ukuran besaran yang di sepakati untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Misalnya, berhasil meningkatkan volume penjualan, besarnya pangsa pasar yang di kuasai, besarnya laba yang di peroleh, wilayah pemasaran yang di jangkau, ragam produk yang di hasilkan, harta kekayaan yang di operasikan, penguasaan teknologi, jumlah karyawan, dan ukuran lain yang di tetapkan. Sampai saat ini, nampaknya strategi pertumbuhan merupakan strategi korporat yang paling banyak di terapkan. (Suwarsono;1996). Maka berdasarkan keputusaan untuk mengembangkan bisnisnya, perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas pangsa pasar potensial bahkan sampai ke pasar Global. Melirik pasar internasional tidak semudah membalikan telapak tangan, diperlukannya strategi yang matang agar mampu bersaing dengan banyak perusahaan. Banyak hal yang perlu disiapkan perusahaan sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan pemasaran dan penjualan internasional. Hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah peta politik, batas-batas negara jelas. Tapi di peta yang kompetitif, keuangan, perdagangan, dan kegiatan industri melintasi batas-batas nasional sehingga batas-batas politik semakin tidak relevan. Dari semua kekuatan terpisah jauh dari batas-batas tersebut, mungkin yang paling penting adalah munculnya blok-blok perdagangan regional (misalnya, NAFTA, Uni Eropa, dan MERCOSUR), perkembangan teknologi (khususnya di bidang IT), dan arus informasi.

Industri Global

Konseptualisasi pertama adalah dari industri. Dunia industri global didefinisikan sebagaimana posisi kompetitif perusahaan di suatu negara dipengaruhi oleh posisinya di negara-negara lain, dan sebaliknya. Oleh karena itu, kita berbicara tentang tidak hanya kumpulan industri dalam negeri, tetapi juga serangkaian industri dalam negeri di mana saingan bersaing satu sama lain secara benar di seluruh dunia. Dapat dicontohkan misalnya, 25 tahun setelah Honda mulai membuat mobil di Jepang transplantasi pertama di Marysville, Ohio, mobil ini semakin mengandalkan pasar AS. Kemudian telah meningkatkan 40 persen kapasitas produksinya di Amerika Utara pada tahun 2006. Saat ini, lebih dari setengah sedan yang dijual di Amerika Serikat adalah merek impor, dan lebih dari setengah sport car merk asing dibuat di Amerika Serikat. Mereka adalah pemain asing yang menghidupkan kembali bisnis mobil Amerika dan mengubah Amerika Serikat menjadi pusat industri dunia.

Oleh karena itu, pertanyaan pertama yang dihadapi manajer adalah sejauh mana globalisasi industri mereka. Dengan asumsi bahwa kegiatan perusahaan memang global atau bahwa perusahaan ingin tumbuh ke arah operasi dan pasar global, manajer harus merancang dan menerapkan strategi global. Hal ini karena hampir setiap industri memiliki aspek global atau berpotensi global, beberapa industri memiliki lebih banyak aspek yang bersifat global dan lebih intens sehingga diharapkantercapainya globalisasi pasar telah terjadi, bahwa selera konsumen di seluruh dunia telah bersatu, dan bahwa upaya perusahaan global, tak henti-hentinya, untuk mendorong selera konsumen menjadi konvergen. Empat kekuatan utama yang menentukan potensi globalisasi industri disajikan dalam gambar berikut.



            Tipe analisis yang diperlukan perusahaan dalam upaya memasuki pasar internasional meliputi: perkembangan teknologi, operasi dan logistik, pemasaran, penjualan dan servis, serta merujuk pada negara-negara tujuan. Dapat dilihatberdasarkan tabel berikut ini.
Tabel I.1 Tipe Aliansi Strategis
Tipe / Fokus aliansi
Uraian
Perkembangan teknologi
Bertujuan untuk mengurangi biaya dan mengurangi resiko yang berkaitan dengan pengembangan teknologi. Berfungsi dengan menyatukan litbang, dan/atau dengan pengalihan teknologi dari “pemimpin” kepada “pengikut”.
Operasi dan logistik
Bertujuan untuk memperbaiki proses manufaktur dan/atau efisiensi produksi melalui skala ekonomi dan/atau proses belajar. Berfungsi dengan mengalihkan pengetahuan proses manufaktur atau memanfaatkan keunggulan perbandingan negara.
Pemasaran, penjualan, dan servis
Kerjasama dalam rantai nilai hilir yang seringkali harus disesuaikan dengan kondisi negara yang bersangkutan.
Negara tunggal dan banyak negara X dan Y
Merujuk pada cakupan geografis aliansi.
Merujuk pada kegiatan nilai yang dipakai oleh setiap mitra.
Dalam aliansi X, kegiatan nilai dibagi (misalnya, mitra yang satu memproduksi, yang lain memasarkan). Dipergunakan kalau mitra mempunyai perbedaan kekuatan, kelemahan. Dalam aliansi Y, para mitra bekerja sama dalam satu atau beberapa kegiatan untuk mencapai efisiensi. Dipergunakan kalau mitra mempunyai kekuatan dan kelemahan yang serupa.

No comments:

Post a Comment