Tuesday, 9 February 2016

KESEMPATAN TUMBUH DALAM INDUSTRI

A.    KESEMPATAN TUMBUH DALAM INDUSTRI

Dalam sebuah perusahaan pasti terdapat beberapa upaya-upaya yang dilakukan dalam menumbuhkan kesempatan dalam sebuah industri agar menjadi perusahaan yang lebih baik.
Pemasok yang Berkuasa

Pemasok dapat menggunakan kekuatan menawarnya terhadap partisipan dalam suatu industri dengan menaikkan harga atau mengurangi kualitas barang atau jasa yang dibeli. Kekuatan dari setiap kelompok pemasok (atau pembeli) penting bergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasar dan seberapa pentingnya penjualan atau pembeliannya bagi industri tersebut relatif terhadap bisnisnya secara keseluruhan.
Kelompok pemasok mempunyai kekuatan jika:
ü  Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan dan lebih terkonsentrasi dibandingkan industri kepada mereka menjual.
ü  Produknya unik atau paling tidak terdiferensiasi, atau jika kelompok tersebut memiliki biaya tukar yang besar.
ü  Pemasok tidak perlu bersaing dengan produk lain untuk menjual ke industri tersebut. Misalnya persaingan antara perusahaan baja dan perusahaan aluminium untuk menjual ke industri kaleng mengurangi kekuatan setiap pemasok.
ü  Pemasok merupakan ancaman kuat karena dapat melakukan integrasi ke hilir sampai bisnis industri tersebut. Hal ini membatasi kemampuan industri untuk meperbaiki syarat-syarat dalam perjanjian pembeliannya.
ü  Industri itu bukan merupakan pelanggan penting bagi kelompok pemasok tersebut. Jika industri tersebut merupakan pelanggan penting, keuntungan pemasok akan berkaitan erat dengan industri itu, serta kelompok pemasok tersebut akan melindungi industri itu melalui pemberian harga yang wajar serta bantuan dalam aktivitas-aktivitas seperti penelitian dan pengembangan serta negosiasi.

Pembeli yang Berkuasa

Pembeli juga dapat memaksa harga turun, menuntut kualitas yang lebih tinggi atau pelayanan lebih, dan mengadu pemasok yang saling bersaing.
Kelompok pembeli akan berkuasa jika:
ü  Kelompok ini terkonsentrasi atau membeli dalam volume besar.
ü  Produk yang dibeli oleh kelompok ini dari industri tersebut adalah produk standar atau produk yang tidak terdiferensiasi.
ü  Produk yang dibeli oleh kelompok ini dari industri tersebut merupakan salah satu komponen dari produk yang dihasilkannya dan biaya komponen itu merupakan bagian yang dignifikan dari total biaya produk tersebut.
ü  Pembeli hanya memperoleh laba yang kecil, sehingga memiliki insentif yang tinggi untuk menurunkan biaya pembeliannya. Tetapi, pembeli dengan laba yang besar pada umumnya kurang sensitif terhadap harga (yaitu jiak barang yang dibeli bukan merupakan bagian yang signifikan dari total biaya mereka).
ü  Produk industri tersebut tidak terlalu penting bagi kualitas dari produk atau jasa si pembeli.
ü  Produk industri tersebut tidak dapat menghemat biaya pembeli. Jika prosuk atau jasa industri dapat menghasilkan uang berlipat ganda sehingga dapat menutup sendiri biaya perolehannya, maka pembeli jarang sekali sensitif terhadap harga dan lebih tertarik pada kualitas.
ü  Pembeli merupakan ancaman kuat karena dapat melakukan integrasi ke hulu untuk membuat produk industri tersebut.
Sebagian besar sumber kekuatan pembeli berasal dari konsumen sebagai satu kelompok maupun dari para pembeli industri dan komersial, hanya dibutuhkan modifikasi terhadap kerangka referensi. Konsumen lebih sensitif terhadap harga jika mereka membeli produk yang tidak terdiferensiasi, yang harganya relatif lebih mahal dibandingkan penghasilannya, dan yang berasal dari jenis dimana kualitas tidak terlalu penting.
Kekuatan pembeli ritel ditentukan oelh aturan yang sama, dengan satu tambahn penting. Para peritel dapat memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan terhadap produsen jika mereka dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen, sebagaimana yang terjadi di komponen audio, perhiasan, alat rumah tangga, olah raga, dan produk-produk lainnya.

Produk Substitusi

            Masalah yang dapat timbul pada produk substitusi misalnya jika industri tersebut tidak dapat meningkatkan kualitas produk atau melakukan diferensiasi (misalnya melalui pemasaran), maka industri itu akan mengalami kemunduran dalam laba dan mungkin juga dalam pertumbuhannya.
Selain itu semakin menarik harga yang ditawarkan oleh produk substitusi, semakin kuat batasan terhadap potensi laba industri tersebut. Substitusi tidak hanya membatasi laba pada saat normal, tetapi juga mengurangi keuntungan besar yang diperoleh ketika pasar “meledak”.
Oleh karena itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan secara strategis dalam produk substitusi yaitu: produk subtitusi yang memiliki tren membaiknya kinerja harga dibandingkan dengan produk industri tersebut atau diproduksi oleh industri yang memperoleh laba yang tinggi.

Merebut Posisi

            Kompetisi antar pesaing merupakan hal yang biasa terjadi di dalam perebutan posisi. Nah, bentuk persaingan biasanya berkaitan dengan sejumlah faktor:
1.      Banyak pesaing atau pesaing yang ada memiliki ukuran dan kekuatan yang hampir sama.
2.      Pertumbuhan industri yang lambat.
3.       Produk atau jasa yang ditawarkan kurang memiliki diferensiasi (perbedaan).
4.      Biaya tetap tinggi atau produknya tidak tahan lama.
5.      Kapasitas biasanya ditambah dalam jumlah besar, hal ini biasanya dapat menggangu keseimbangan permintaan-penawaran industri.
6.      Hambatan untuk keluar sangat tinggi.
7.      Para pesaing memiliki strategi, asal, dan “kepribadian” yang beragam.


No comments:

Post a Comment