A.
PELAKSANAAN
STRATEGI
Manajemen Strategik adalah suatu seni dan
ilmu dari pembuatan (formulating),
penerapan (implementing) dan evaluasi
(evaluating) keputusan-keputusan
strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai
tujuan-tujuan masa datang (Agustinus Sri Wahyudi, 1996:15). Dari definisi
tersebut, terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu bahwa:
1. Manajemen
strategik terdiri atas tiga proses yaitu pembuatan, penerapan, dan evaluasi
strategi.
2. Manajemen
strategik, memfokuskan pada penyatuan/penggabungan aspek-aspek pemasaran, riset
dan pengembangan, keuangan/akuntansi dan produksi/operasional dari sebuah
bisnis.
Pembuatan
strategi, yang meliputi pengembangan misi dan tujuan jangka panjan,
pengidentifikasian peluang dan ancaman dari luar seta kekuatan dan kelemahan
perusahaan, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi
yang sesuai untuk di adopsi.
Penerapan strategi, meliputi penentuan
sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan perusahaan, memotivasi karyawan
dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat
diimplementasikan.
Evaluasi/kontrol strategi, mencakup
usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan
strategi termasuk mengukur kinerja individu dan perusahaan serta mengambil
langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.
Yang dimaksud dengan pelaksaan strategi
disini adalah penggunaan sarana dan prasarana manajerial dan organisasional
untuk mengarahkan berbagai sumber daya agar dapat mencapai tujuan strategis.
Dalam
penerapan atau pelaksaan strategi ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
antara lain :
a)
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain agar menunjukkan perilaku baru yang diperlukan dalam
menerapkan strategi.
b)
Rancangan Struktural
Hal ini terkait dengan tanggung jawab
para manajer, tingkat kewenangan mereka, serta konsolidasi dari berbagai
fasilitas, departemen, dan divisi.
c)
Sistem Informasi dan
Kendali
Hal ini mencakup sistem imbalan, gaji,
anggaran teknologi informasi, serta peraturan, kebijakan, dan prosedur
perusahaan.
d) Sumber
Daya Manusia
Sumber daya perusahaan adalah para
pegawainya. Sumber daya manusia bertugas untuk merekrut, menyeleksi, melatih,
memindahkan, mempromosikan, dan memecat pegawai dalam upaya mencapai tujuan
strategis.
Perumusan strategi yang berhasil
tidak menjamin penerapan strategi yang juga berhasil. Di semua organisasi,
kecuali yang paling kecil, transisi dari perumusan ke penerapan strategi
membutuhkan peralihan tanggung jawab dari para penyusun strategi kepada para
manajer divisional dan fungsional. Persoalan-persoalan penerapan bisa muncul
karena peralihan tanggung jawab ini, terutama bila keputusan perumusan strategi
diterima secara tiba-tiba oleh manajer tingkat menengah dan bawah.
1. Tujuan
Tahunan
Penetapan
tujuan tahunan merupakan suatu aktivitas terdesentralisasi yang secara langsung
melibatkan seluruh manajer dalam suatu organisasi. Tujuan tahunan penting bagi
pelaksanaan strategi karena :
a. Merupakan
landasan untuk alokasi sumber daya.
b. Merupakan
mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer.
c. Merupakan
instrumen utama untuk memonitor kemajuan kearah pencapaian tujuan jangka
panjang.
d. Menetapkan
prioritas organisasional, divisional dan departemental.
2. Kebijakan
Kebijakan
memfasilitasi pemecahan masalah yang berulang kali muncul dan memandu penerapan
strategi.apapun cakupan dan bentuknya, kebijakan berfungsi sebagai mekanisme
untuk menerapkan strategi dan mencapai tujuan. Kebijakan mempresentasikan
sarana untuk menjalankan keputusan strategis.
3. Alokasi
Sumber Daya
Alokasi
sumber daya merupakan aktivitas (kegiatan) utama manajemen yang memungkinkan
pelaksanaan strategi. Manajemen strategis memampukan sumber daya dialokasikan
berdasarkan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan tahunan.
4. Mengelola
Resistensi terhadap Perubahan
Resistensi
terhadap perubahan bisa dianggap sebagai ancaman terbesar bagi penerapan
strategi yang berhasil. Resistensi terhadap perubahan bisa muncul di tahap atau
di tingkat manapun dari proses penerapan strategi.
5. Mengelola
Lingkungan Hidup
Perusahaan
perlu merumuskan dan menerapkan strategi dari perspektif lingkunagn hidup.
Strategi-strategi lingkungan bisa mencakup pengembangan atau akuisisi bisnis
ramah lingkungan, divestasi atau beralih dari bisnis yang merusak lingkungan
upaya untuk menjadi produsen berbiaya rendah melalui meminimalisasi limbah dan
konservasi energi, serta pelaksaan strategi diferensiasi melalui fitur produk
yang hijau.
No comments:
Post a Comment