Tuesday, 9 February 2016

PELAKSANAAN STRATEGI

A. PELAKSANAAN STRATEGI
Manajemen Strategik adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang (Agustinus Sri Wahyudi, 1996:15). Dari definisi tersebut, terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu bahwa:
1.      Manajemen strategik terdiri atas tiga proses yaitu pembuatan, penerapan, dan evaluasi strategi.
2.      Manajemen strategik, memfokuskan pada penyatuan/penggabungan aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/akuntansi dan produksi/operasional dari sebuah bisnis.
            Pembuatan strategi, yang meliputi pengembangan misi dan tujuan jangka panjan, pengidentifikasian peluang dan ancaman dari luar seta kekuatan dan kelemahan perusahaan, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk di adopsi.
Penerapan strategi, meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan perusahaan, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
Evaluasi/kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi termasuk mengukur kinerja individu dan perusahaan serta mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.
Yang dimaksud dengan pelaksaan strategi disini adalah penggunaan sarana dan prasarana manajerial dan organisasional untuk mengarahkan berbagai sumber daya agar dapat mencapai tujuan strategis.
            Dalam penerapan atau pelaksaan strategi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
a)        Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar menunjukkan perilaku baru yang diperlukan dalam menerapkan strategi.

b)        Rancangan Struktural
Hal ini terkait dengan tanggung jawab para manajer, tingkat kewenangan mereka, serta konsolidasi dari berbagai fasilitas, departemen, dan divisi.
c)        Sistem Informasi dan Kendali
Hal ini mencakup sistem imbalan, gaji, anggaran teknologi informasi, serta peraturan, kebijakan, dan prosedur perusahaan.
d)       Sumber Daya Manusia
Sumber daya perusahaan adalah para pegawainya. Sumber daya manusia bertugas untuk merekrut, menyeleksi, melatih, memindahkan, mempromosikan, dan memecat pegawai dalam upaya mencapai tujuan strategis.
            Perumusan strategi yang berhasil tidak menjamin penerapan strategi yang juga berhasil. Di semua organisasi, kecuali yang paling kecil, transisi dari perumusan ke penerapan strategi membutuhkan peralihan tanggung jawab dari para penyusun strategi kepada para manajer divisional dan fungsional. Persoalan-persoalan penerapan bisa muncul karena peralihan tanggung jawab ini, terutama bila keputusan perumusan strategi diterima secara tiba-tiba oleh manajer tingkat menengah dan bawah.
1.      Tujuan Tahunan
            Penetapan tujuan tahunan merupakan suatu aktivitas terdesentralisasi yang secara langsung melibatkan seluruh manajer dalam suatu organisasi. Tujuan tahunan penting bagi pelaksanaan strategi karena :
a.       Merupakan landasan untuk alokasi sumber daya.
b.      Merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer.
c.       Merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan kearah pencapaian tujuan jangka panjang.
d.      Menetapkan prioritas organisasional, divisional dan departemental.
2.      Kebijakan
            Kebijakan memfasilitasi pemecahan masalah yang berulang kali muncul dan memandu penerapan strategi.apapun cakupan dan bentuknya, kebijakan berfungsi sebagai mekanisme untuk menerapkan strategi dan mencapai tujuan. Kebijakan mempresentasikan sarana untuk menjalankan keputusan strategis.
3.      Alokasi Sumber Daya
            Alokasi sumber daya merupakan aktivitas (kegiatan) utama manajemen yang memungkinkan pelaksanaan strategi. Manajemen strategis memampukan sumber daya dialokasikan berdasarkan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan tahunan.
4.      Mengelola Resistensi terhadap Perubahan
            Resistensi terhadap perubahan bisa dianggap sebagai ancaman terbesar bagi penerapan strategi yang berhasil. Resistensi terhadap perubahan bisa muncul di tahap atau di tingkat manapun dari proses penerapan strategi.
5.      Mengelola Lingkungan Hidup

            Perusahaan perlu merumuskan dan menerapkan strategi dari perspektif lingkunagn hidup. Strategi-strategi lingkungan bisa mencakup pengembangan atau akuisisi bisnis ramah lingkungan, divestasi atau beralih dari bisnis yang merusak lingkungan upaya untuk menjadi produsen berbiaya rendah melalui meminimalisasi limbah dan konservasi energi, serta pelaksaan strategi diferensiasi melalui fitur produk yang hijau.

No comments:

Post a Comment