Tuesday, 9 February 2016

KONSEP STRATEGI PEMENANG

A.    KONSEP STRATEGI PEMENANG
            Yang dimaksud dengan konsep strategi pemenang ini adalah manajer tidak tertarik pada unsur-unsur yang mendetail yang terdapat pada strategi atau pada bagian-bagian yang lain yang mengemukakan, tetapi manajer menyampaikan ide-idenya pada staff bawahannya untuk dikembangkan dan membuat keputusan yang terbaik pada strategi. Strategi tersebut akan bergerak ke atas manajer eksekutif sehingga penilai mengevaluasi usulan-usulan yang strategis.
            Pada pendekatan ini lebih sesuai pada perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai jenis usaha yang beraneka ragam dimana memungkinkan bagi CEO sebagai pemegang kekuasaan pada semua strategi dan semua masalah-masalah operasional didalam menhadapi masing-masing divisi-divisi usaha.
            Pada saat CEO melakukan tindakan-tindakan atau langkah-langkah tetapi tidak menghasilkan suatu hasil yang terbaik, walaupun justru disinilah para bawahannya dapat melihat kesempatan-kesempatan baik dari strategi yang dapat dilakukan, maka CEO harus memberikan kesempatan pada mereka untuk melakukannya, sehingga akan membantu perkembangan-perkembangan pada kesempatan strategi dan inisiatif strategi yang baru.
            CEO mungkin pandai didalam mengungkapkan masalah-masalah strategi umum pada organisasi sebagai pemikiran strategis tetapi keputusan didalam mengambil usulan-usulan strategi terletak pada kemampuan seseorang yang dapat melakukannya dengan tepat.
            Konsep strategi pemenang juga mempunyai kelemahan-kelemahan. Nilai dari pendekatan ini adalah gagasan atau ide-ide yang inovatif yang disampaikan dari bawah individu-individu dengan usulan-usulan strategi yang menarik diberi sumber-sumber atau bahan-bahan guna menyelesaikannya. Kelemahan-kelemahan pada strategi secara keseluruhan tidak lebih dari suatu pengumpulan dari perencanaan dan pendekatan strategi yang tidak terkoordinasi.
Selain strategi pemenang, para pelaku bisnis juga menerapkan strategi-strategi dalam dunia militer. Para pelaku bisnis mulai menerapkan prinsip, strategi dan taktik, yang dikembangkan para jenderal dan ahli strategi militer pada 3000 tahun yang lalu, pada persaingan bisnis. Selama beberapa ratus tahun yang lalu, para ahli strategi militer telah mengembangkan prinsip-prinsip perang yang penting dan umum berlalu dalam setiap peperangan. Ke 11 prinsip tersebut adalah: tujuan/sasaran (Goal/Objective), menyerang (Offense), kesatuan perintah (Unity of Command), massa (Mass), pengalokasian kekuatan secara ekonomis (Economy of Force), manuver (Manoruver), kejutan (Surprise), keamanan (Security), sederhana (Simplicity), pemeliharaan moral (Maintaenance of Morale), administrasi (Administration).
Ke 11 prinsip perang dan pengenalan medan pertempuran akan membentuk suatu dasar bagi perkembangan variasi strategi-strategi yang dapat digunakan baik pada perang militer ataupun bisnis untuk menguasai dan mempertahankan posisi perusahaan. Variasi strategi tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1.      Strategi bertahan (defensive strategies)
Strategi bertahan pada umumnya dipakai oleh perusahaan yang menjadi pemimpin (leader) dalam suatu industri untuk memperkuat posisi perusahaan dengan jalan mengurangi kemungkinan serangan, mengalihkan serangan ke daerha yang kurang berbahaya, memperkecil intensitasnya yang digunakan untuk menyerang pendatang baru yang mencoba masuk ke dalam posisi tersebut.




Coca cola, Unilever, Mc Donald’s, Kodak, IBM, Xerox dan Gilette merupakan contoh dari perusahaan yang menjadi pemimpin pasar. Menurut Kotler ada enam strategi bertahan yang dapat digunakan oleh para pemimpin pasar, yaitu:
1.      Pertahankan posisi (position defense)
Bentuk pertahan yang paling mendasar dengan membangun benteng yang kokoh dan sulit direbut di sekitar daerah kekuasaan. Hal ini dapat dicapai dengan cara berusaha mempertahankan posisi sebuah produk yang ada dengan memperbaiki kepuasan konsumen serta meningkatkan “attractiveness” dari produk dengan tujuan untuk menjaga keloyalan konsumen terhadap produk tersebut.
2.      Pertahanan Sisi/Menyamping (Flanking Defense)
Perusahaan tidak saja menjaga daerah kekuasaannya, namun juga membangun pos-pos pertahanan diluar daerahnya dengan cara menganilisis kelemahannya kemudian mencoba memperkuat dengan cara mengisi daerah yang belum dikuasai.
3.      Pertahanan Aktif Mendahului (Preemtive Defense)
Manuver pertahanan yang lebih agresif adalah menyerang lawan sebelum lawan tersebut menyerang.
4.      Pertahanan Serangan Balik (Counteroffensive Defense)
Strategi yang digunakan oleh pemimpin pasar dengan cara menyerang kembali musuh.
5.      Pertahanan Bergerak (Mobile Defense)
Dengan strategi ini perusahaan lebih agresif dan proaktif dalam melakukan strategi menyamping dengan melakukan pengembangan/perluasan pasar yang baru dan berbeda melalui penciptaan produk (baik yang berhubungan maupun yang tidak)yang akan digunakan sebagai basis untuk melakukan penyerangan dan pertahanan diwaktu mendatang.
6.      Pertahanan Melalui Penciutan (Strategic Withdrawal/Contraction Defense)
Penciutan terencana bukanlah suatu tindakan menyerah, karena prinsip strategi ini adalah menyerahkan daerah yang lemah kepada lawan kemudian memfokuskan diri pada daerah lain yang lebih menguntungkan.
2.      Strategi menyerang (offensive strategies)
Strategi menyerang adalah strategi yang dipakai para penantang pasar yang harus selalu mencari “kekuatan-kekuatan” dari penguasa pasar dan kemudian dicari kelemahan dari faktor kekuatan tersebut untuk dipakai sebagai titik sasaran untuk diserang.

            Sebelum melancarkan serangan, para penantang pasar harus merencanakan dua hal pokok yaitu menentukan lawan dan sasaran strategi serta memilih strategi penyerangan. Dilihat dari pilihan target penyerangannya, para penantang pasar dapat menggunakan salah satu dari lima macam strategi penyerangan yaitu:
1.      Penyerangan Langsung (Frontal Attack), serangan ini lebih diarahkan pada kekuatan lawan daripada kelemahan lawan.
2.      Penyerangan Sisi/Kesamping (Flanking Attack), strategi ini biasanya bertindak seolah-olah menyerang bagian yang kuat, tetapi sesungguhnya akan menyerang bagian samping atau belakang yang sering lebih lemah.
3.      Penyerangan  Mengepung (Encirclement Attack)
Strategi ini merupakan kebalikan dari serangan sisi. Serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran lawan. Oleh karena itu keberhasilan serangan ini mensyaratkan pihak penyerang harus memiliki sumber daya yang melebihi lawannya (Sun Tzu menyatakan bahwa perbandingan yang ideal adalah 10:1)
4.      Penyerangan Pintas (Bypass attack)
Strategi ini merupakan strategi penyerangan yang tidak langsung terhadap posisi pemimpin pasar/pesaing serta menghindari setiap gerakan yang mengarah ke daerah pemasaran pesaing. Serangan ini lebih berfokus pada pasar yang lebih lemah untuk memperluas basis sumber daya.
5.      Penyerangan Gerilya (Guerrilla Attack)
Perusahaan yang bergeriliya akanmemilih mneyerang pasar yang kecil, terpencil dan pertahanannya lemah.


No comments:

Post a Comment