A.
KONSEP
STRATEGI PEMENANG
Yang
dimaksud dengan konsep strategi pemenang ini adalah manajer tidak tertarik pada
unsur-unsur yang mendetail yang terdapat pada strategi atau pada bagian-bagian
yang lain yang mengemukakan, tetapi manajer menyampaikan ide-idenya pada staff
bawahannya untuk dikembangkan dan membuat keputusan yang terbaik pada strategi.
Strategi tersebut akan bergerak ke atas manajer eksekutif sehingga penilai
mengevaluasi usulan-usulan yang strategis.
Pada
pendekatan ini lebih sesuai pada perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai
jenis usaha yang beraneka ragam dimana memungkinkan bagi CEO sebagai pemegang
kekuasaan pada semua strategi dan semua masalah-masalah operasional didalam
menhadapi masing-masing divisi-divisi usaha.
Pada
saat CEO melakukan tindakan-tindakan atau langkah-langkah tetapi tidak
menghasilkan suatu hasil yang terbaik, walaupun justru disinilah para
bawahannya dapat melihat kesempatan-kesempatan baik dari strategi yang dapat
dilakukan, maka CEO harus memberikan kesempatan pada mereka untuk melakukannya,
sehingga akan membantu perkembangan-perkembangan pada kesempatan strategi dan inisiatif
strategi yang baru.
CEO
mungkin pandai didalam mengungkapkan masalah-masalah strategi umum pada
organisasi sebagai pemikiran strategis tetapi keputusan didalam mengambil
usulan-usulan strategi terletak pada kemampuan seseorang yang dapat melakukannya
dengan tepat.
Konsep
strategi pemenang juga mempunyai kelemahan-kelemahan. Nilai dari pendekatan ini
adalah gagasan atau ide-ide yang inovatif yang disampaikan dari bawah
individu-individu dengan usulan-usulan strategi yang menarik diberi sumber-sumber
atau bahan-bahan guna menyelesaikannya. Kelemahan-kelemahan pada strategi
secara keseluruhan tidak lebih dari suatu pengumpulan dari perencanaan dan
pendekatan strategi yang tidak terkoordinasi.
Selain strategi pemenang, para pelaku
bisnis juga menerapkan strategi-strategi dalam dunia militer. Para pelaku
bisnis mulai menerapkan prinsip, strategi dan taktik, yang dikembangkan para
jenderal dan ahli strategi militer pada 3000 tahun yang lalu, pada persaingan
bisnis. Selama beberapa ratus tahun yang lalu, para ahli strategi militer telah
mengembangkan prinsip-prinsip perang yang penting dan umum berlalu dalam setiap
peperangan. Ke 11 prinsip tersebut adalah: tujuan/sasaran (Goal/Objective), menyerang (Offense),
kesatuan perintah (Unity of Command),
massa (Mass), pengalokasian kekuatan
secara ekonomis (Economy of Force),
manuver (Manoruver), kejutan (Surprise), keamanan (Security), sederhana (Simplicity), pemeliharaan moral (Maintaenance of Morale), administrasi (Administration).
Ke 11 prinsip perang dan pengenalan
medan pertempuran akan membentuk suatu dasar bagi perkembangan variasi
strategi-strategi yang dapat digunakan baik pada perang militer ataupun bisnis
untuk menguasai dan mempertahankan posisi perusahaan. Variasi strategi tersebut
dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
1. Strategi
bertahan (defensive strategies)
Strategi bertahan pada umumnya dipakai
oleh perusahaan yang menjadi pemimpin (leader)
dalam suatu industri untuk memperkuat posisi perusahaan dengan jalan mengurangi
kemungkinan serangan, mengalihkan serangan ke daerha yang kurang berbahaya,
memperkecil intensitasnya yang digunakan untuk menyerang pendatang baru yang
mencoba masuk ke dalam posisi tersebut.
Coca cola, Unilever, Mc Donald’s, Kodak,
IBM, Xerox dan Gilette merupakan contoh dari perusahaan yang menjadi pemimpin
pasar. Menurut Kotler ada enam strategi bertahan yang dapat digunakan oleh para
pemimpin pasar, yaitu:
1. Pertahankan
posisi (position defense)
Bentuk pertahan yang paling mendasar
dengan membangun benteng yang kokoh dan sulit direbut di sekitar daerah
kekuasaan. Hal ini dapat dicapai dengan cara berusaha mempertahankan posisi
sebuah produk yang ada dengan memperbaiki kepuasan konsumen serta meningkatkan
“attractiveness” dari produk dengan
tujuan untuk menjaga keloyalan konsumen terhadap produk tersebut.
2. Pertahanan
Sisi/Menyamping (Flanking Defense)
Perusahaan tidak saja menjaga daerah
kekuasaannya, namun juga membangun pos-pos pertahanan diluar daerahnya dengan
cara menganilisis kelemahannya kemudian mencoba memperkuat dengan cara mengisi
daerah yang belum dikuasai.
3. Pertahanan
Aktif Mendahului (Preemtive Defense)
Manuver pertahanan yang lebih agresif
adalah menyerang lawan sebelum lawan tersebut menyerang.
4. Pertahanan
Serangan Balik (Counteroffensive Defense)
Strategi yang digunakan oleh pemimpin
pasar dengan cara menyerang kembali musuh.
5. Pertahanan
Bergerak (Mobile Defense)
Dengan strategi ini perusahaan lebih
agresif dan proaktif dalam melakukan strategi menyamping dengan melakukan
pengembangan/perluasan pasar yang baru dan berbeda melalui penciptaan produk
(baik yang berhubungan maupun yang tidak)yang akan digunakan sebagai basis
untuk melakukan penyerangan dan pertahanan diwaktu mendatang.
6. Pertahanan
Melalui Penciutan (Strategic
Withdrawal/Contraction Defense)
Penciutan terencana bukanlah suatu
tindakan menyerah, karena prinsip strategi ini adalah menyerahkan daerah yang
lemah kepada lawan kemudian memfokuskan diri pada daerah lain yang lebih
menguntungkan.
2. Strategi
menyerang (offensive strategies)
Strategi menyerang adalah strategi yang
dipakai para penantang pasar yang harus selalu mencari “kekuatan-kekuatan” dari
penguasa pasar dan kemudian dicari kelemahan dari faktor kekuatan tersebut
untuk dipakai sebagai titik sasaran untuk diserang.
Sebelum melancarkan serangan, para
penantang pasar harus merencanakan dua hal pokok yaitu menentukan lawan dan
sasaran strategi serta memilih strategi penyerangan. Dilihat dari pilihan
target penyerangannya, para penantang pasar dapat menggunakan salah satu dari
lima macam strategi penyerangan yaitu:
1. Penyerangan
Langsung (Frontal Attack), serangan
ini lebih diarahkan pada kekuatan lawan daripada kelemahan lawan.
2. Penyerangan
Sisi/Kesamping (Flanking Attack),
strategi ini biasanya bertindak seolah-olah menyerang bagian yang kuat, tetapi
sesungguhnya akan menyerang bagian samping atau belakang yang sering lebih
lemah.
3. Penyerangan Mengepung (Encirclement Attack)
Strategi ini merupakan kebalikan dari
serangan sisi. Serangan mengepung merupakan usaha menembus daerah pemasaran
lawan. Oleh karena itu keberhasilan serangan ini mensyaratkan pihak penyerang
harus memiliki sumber daya yang melebihi lawannya (Sun Tzu menyatakan bahwa
perbandingan yang ideal adalah 10:1)
4. Penyerangan
Pintas (Bypass attack)
Strategi ini merupakan strategi
penyerangan yang tidak langsung terhadap posisi pemimpin pasar/pesaing serta
menghindari setiap gerakan yang mengarah ke daerah pemasaran pesaing. Serangan
ini lebih berfokus pada pasar yang lebih lemah untuk memperluas basis sumber
daya.
5. Penyerangan
Gerilya (Guerrilla Attack)
Perusahaan yang bergeriliya akanmemilih
mneyerang pasar yang kecil, terpencil dan pertahanannya lemah.
No comments:
Post a Comment