A.
KEBIJAKAN LINGKUNGAN INDUSTRI DAN PERSAINGAN
Model Ekonomi Industri
Analisis lingkungan industri mencoba mencari
gambaran tentang peluang dan ancaman bisnis yang diakibatkan oeh strategi dan
perilaku bisnis sekelompok perusahaan yang bersaing satu sama lain dalam satu
wilayah pemasaran.
Tujuan dari analisis lingkungan industri ini adalah membantu perusahaan
merumuskan strategi bisnis yang hendak dijalankan dan disaat yang sama juga
membantu mengantisipasi strategi bisnis yang diluncurkan oleh pesaing.
Jika digunakan
pendekatan sruktural yang merupakan pendekatan pokok (main stream) dalam
ekonomi industri maka perhatian analisis lingkungan industri adalah memahami
struktur pasar tempat perusahaan beroperasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi
terbentuknya struktur pasar tersebut.
Analisis lingkungsn industri akan membahas tentang berbagai jenis
halangan memasuki pasar (barrier to entry)Jika halangan memasuki pasar amat
tinggi maka perusahaan yang sudah beroperasi terlebih dahulu akan stabil
begitupun sebaliknya.

Struktur Pasar
Ada banyak macam struktur pasar sehingga setiap struktur pasar mempunyai
karakteristik yang berbeda. Akibatnya membawa implikasi manajerial yan
bervarisai.Secara garis besar dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1
Struktur Pasar dan Implikasi Manajerialnya
|
Jenis dan
Karakteristiknya
|
Implikasi
Manajerial
|
|
·
Pasar Monopoli
Satu perusahaan menguasai 100% pangsa pasar
Elastisitas silang nol atau mendekati nol
Halangan memasuki pasar amat tinggi
|
Perusahaan
leluasa memilih strategi bisnis hampir tanpa batas, sepanjang tak ada batas
permintaan
Perusahaan
memiliki kekuatan pasar yang tinggi
Laba potensial
amat besa
|
|
·
Oligopoli Dominan
Satu perusahaan menguasai 50% sampai
mendekati 100%
Tak ada pesaing dekat
|
Perusahaan
dominan dapat menerapkan strategi bersaing dengan tanpa khawatir terhambat
reaksi balik ari pesaing
|
|
·
Oligopoli Pekat
Empat perusahaan terbesar menguasai 60%
sampai mendekati 100%
Interdependensi dalam penetapam harga
|
Perusahaan yang
memimpin pasar (market leader) dapat merintis membangun kolusi
Jika memilih
bersaing maka akan bersaing amat ketat
|
|
·
Persaingan Monopolistik
Banyak pesaing tapi tidak ada yang
menguasai pangsa pasar lebih dari 10% sampai 20%
|
Perilaku
perusahaan ammat sulit diduga
Bersaing dengan
meningkatkan pelayanan
Perusahaan harus
berbagi pasar
|
|
·
Persaingan Sempurna
Amat banyak pesaing, semuanyna dengan
pangsa pasar amat kecil
Elastisitas silang tinggi
Halangan memasuki pasar rendah
|
Tak
satupunperusahaan yang memiliki kekuatan mempebgaruhi pasar
Laba mendekati
laba normal
|
Sumber: Suwarsono (1996:64)
Determinan Struktur Pasar
Pangsa pasar diukuur oleh kemampuan satu
perusahaan untuk menguasai sebagian dari pasar riil satu jenis industri
tertentu. Perusahaan perlu mengetahui siapa pesaingnya sehingga perusahaan tahu
berpa banyak pesaing yang ada di pasar yamng menjual barang-barang yang
ketegorinya dalam satu jenis industri.
Tolak ukur yang kedua
yaitu menentukan jenis struktur pasar adalah konsentrasi pasar. Tolak ukur ini
adalha yang tepenting dan dapat mewakili tolak ukur yang lain. Tolak ukur
ini tidak dapat ditinggalkan begitu
saja, sekalipun alat uur ini memiliki berbagai kelemahan dalam berbagai teknik
perhitunganya.
Konsentrasi pasar diartikan sebagai jumlah atau kombinasi pangsa pasar
dari beberapa perusahaan yang mendominasi pasar. Biasanya berkisar antara dua
sampai dengan delapan perusahaan. Karena jumlahnya lebih dari satu perusahaan
alat ukur ini lebih sering digunakan untuk mengukur tingkat kepekatan pasar
oligopoli. Rasio konsentrasi adalah salah satu alat ukur yang paling banyak
digunakan untuk mengukur konsentrasi pasar.
Ukuran terpenting
ketiga adalah halangan memasuki pasar (barriers to entry). Halangan memasuki
pasar ini terbagi menjadi 2 yaitu halangan endogin dan eksogin. Endogin
merupakan halangan yang secara langsung disebabkan oleh besarnya kekuatan
pengendalian pasar oleh perusahaan yang sudah ada terlebih dahulu di pasar.
Dengan strategi bisnis yang sengaja dirumuskan ini, mereka dapat menghalangi
calon pesaing unutk memasuki pasar. Halangan ini dapat berupa kelebihan
kapasitas produksi, boikot, potongan harga bersama, harga mematikan, hak paten
dan penguasaan sumber daya strategis.
Sedangkan halangan
eksogin adalah halangan memasuki pasar yang tidak secara langsung disebabkan
dan dikendalikan oleh pihak-pihak (perusahaan) yang sudah ada telebih dahulu di
pasar. Secara struktural halangan ini terjadi dengan sendirinya dalam satu
jenis industri tertentu. Oleh karena itu halangan ini disebut halangan
struktural.
Halangan Memasuki Pasar Srtuktural
Pendatang
baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut
pangsa pasar, dan sering kali sumber daya yang substansial. Perusahaan yang
melakukan diversifikasi melalui akuisisi ke dalam industri tersebut dari pasar
lain sering kali dapat membuatkejutan menggunakan sumber dayanya, sebagaimana
yang dilakukan oleh Philip Morris dengan bir Miller.
Tingkat keseriusan
dari ancaman pendatang baru bergantung pada hambatan yang ada dan reaksi
pesaing saat ini yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. Jika hambatan
terhadap masuknya pendatan baru cukup tinggi dan pendatang baru dapat
mengharapkan adanya tindakan balasan yang tajam dari pesaing yang ada, maka
pendatang baru tersebut mungkin tidak akan membawa ancaman serius ketika masuk.
Berikut ini akan
dijelaskan halangan memasuki pasar struktural. Halangan memasuki pasar yang
dikemukakan oleh Joe Bain pada tahun 1956 ada empat yaitu keunggulan biaya
absolut, skala ekonomi, syaratan modal dan diferensiasi produk.
a. Perusahaan yang sudah mapan mungkin mempunyai
keunggulan biaya dalam memproduksi barang yang tidak begitu saja dapat ditiru
dan dimiliki oleh perusahaan yang baru berdiri. Sehingga perusahaan tersebut
dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan perusahaan
baru. Keunggulan ini dapat menarik minat konsumen, keunggulan ini dapat diperoleh
karena perusahaan memiliki hak teknolgi pembuatan produk uang dilindungi oleh
hukum, kemudahan akses terhadap bahan mentah, lokasi yang strategid, kurve
belajar dan subsidi pemerintah.
b. Skala ekonomi adalah keunggulan memproduksi
dengan biaya rendah karena semakin besarnya volume barang yang dihasilkan pada
satu periode tertentu. Keunggulan ini dapat diperoleh karena adanya
spesialisasintenaga kerja dan mesin, Skala ekonomi juga dapat berasal dari
elemen biaya yang tak dapat dibagi (indivisbilities) yakni biaya yang besar
kecilnya bergantung pada besar kecilnya volume produksi.
c. Halangan memasuki pasar dapat juga terjadi
karena besarnya kebutuhan dana yang diperlukan, khususnya jika dana tersebut
diinvestasikan untuk keperluan yang tidak mungkin kembali sedikitpun
(irrecoverable) jika perusahaan baru berdiri ternyata gagal tak berkembang di
kemudian hari. Dana ini dapat digunakan untuk keperluan riset dan pengembangan,
dana promosi awal dan biaya penutup kerugian pada awal pendirian perusahaan.
d. Halangan yang selanjutnya adalah diferensiasi
produk, diferensiasi produk ini diartikan bahwa perusahaan yang sudah mapan di
pasar memilki identitas merk yang sudah amat lekat dimata konsumen oleh karena
itu perusahaan sudah memperoleh loyalitas konsumen yang tinggi. Diferensiasi
barang dapat menyebabkan bergesernya kurve permintaan individual penjual ke
kanan sehingga mampu menjual dalam volume yang lebih besar pada satu harga tertentu.
Analisis Pesaing
Untuk keperluan menajemen strategik,
analisis lingkungan industri saja belum cukup. Di samping itu masih diperlukan
analisis pesaing utama secara individual. Analisis ini diperlukan analisis
pesaing. Analisis ini diperlukan unutk mengetahui secara detail keunggulan dan
kelemahan pesaing. Diharapkan manajemen dapat mengetahui secara detail posisi
perusahaan sehingga mampu bersikap proaktif. Analisis mengenai tujuan pesaing
memberikan manfaat untk mnegtahui apakah pesaing tersebut telah merasa puas
dengan posisi dan kinerja perusahaan yang telah dicapainya. Manajemen juga
perlu mengetahui jenis strategi besnis yang telah dan sedang dikerjakan oleh
pesaing. Pemahaman tentang strategi yang sedang dijalankan membuka peluang
mengetahui secara detail keunggulan dan kelemahan pesaing sehingga manajemen
mampu merumuskan ancaman yang datang dari pesaing lebih baik.
No comments:
Post a Comment