Tuesday, 9 February 2016

PERUBAHAN INDUSTRI

A.       PERUBAHAN INDUSTRI
Revolusi Industri terjadi periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Tahap Perkembangan Industri
Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota. Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.
Sistem Domestik
Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home industri). Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.
Manufaktur
Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufaktur (pabrik) dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian belakang rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian depan sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga masih berdasarkan pesanan.
Sistem pabrik
Tahap sistem pabrik sudah merupakan industri yang menggunakan mesin. Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk untuk tempat kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang produksinya dibuat untuk dipasarkan.


B.     RIVAL INDUSTRI
Dalam model perekonomian traditional, kompetisi diantara pesaing dapat membuat keuntungan menjadi zero atau tidak ada karena persaingan lebih kearah permainan harga. Namun sekarang dengan adanya kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi perusahaan dapat melakukan persaingan dengan memiliki competitive advantage terhadap rivalnya. Competitive advantage ini dapat diperoleh dengan pendekatan cost advantage dimana perusahaan mampu memberikan penawaran yang sama dengan kompetititor tapi dengan cost yang lebih rendah, ataupun dengan pendekatan differentiation advantage membuat suatu produk yang mampu menawarkan sesuatu yang lebih baik daripada kompetitor.
Suatu persaingan di dalam dunia industri dapat diukur menggunakan suatu indikator. Indikator tersebut adalah Concentration Ratio (CR). CR ini mampu mengindikasikan persentasi market share yang dimiliki oleh 4 atau lebih perusahaan terbesar.
·         Rasio CR yang tinggi mengindikasikan bahwa marketshare hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan terbesar dan cenderung mendekati monopoli sehingga bisa dikatakan kurang persaingan. Sedangkan
·         Rasio CR yang rendah mengindikasikan bahwa karakteristik industri yang ada memiliki tingkat persaingan yang tinggi dimana tidak ada perusahaan yang menguasai signifikan marketshare.

Ketika sebuah perusahaan rival melakukan pergerakan bisnis yang mendatangkan counter-response dari perusahaan lainnya, itu berarti persaingan bertambah besar. Intensitas dari persaingan umumnya sering disebut dengan beberapa istilah berikut : tajam, panas, menengah, ataupun lemah berdasarkan ke-agressive-an perusahaan dalam mencoba mendapatkan keuntungan.

No comments:

Post a Comment