Tuesday 9 February 2016

STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA KETERAMPILAN DAN STRUKTUR



STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA KETERAMPILAN DAN STRUKTUR


Kita yakin bahwa pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat berkontribusi penting bagi nilai perusahaan dalam jangka panjang, dan pada akhirnya terhadap kelangsungan hidupnya. Definisi kita tentang nilai tidak hanya meliputi keuntungan, tetapi juga tingkat pertumbuhan dan kepuasan kerja karyawan, berbagai peluang pekerjaan tambahan, perlindungan terhadap lingkungan, dan kontribusinya terhadap program-program kemasyarakatan. Para manajer harus mengambil keputusan tentang cara mengalokasikan sumber daya di seluruh fungsi organisasi yang berbeda-beda, yaitu fungsi-fungsi pemasaran, produksi, keuangan, akuntansi, sistem informasi, dan SDM, serta memastikan bahwa keputusan-keputusan tersebut berkontribusi terhadap pencapaian sasaran dan strategi perusahaan. Seluruh fungsi perusahaan tersebut telah diteliti secara cermat agar dapat menambah nilai perusahaan.

A.    Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
            Kita yakin bahwa seluruh aspek Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)-yaitu cara perusahaan berinteraksi dengan lingkungan; memperoleh, menyiapkan, mengembangkan, dan memberikan kompensasi kepada karyawan; serta merancang dan mengevaluasi pekerjaan- dapat membantu perusahaan menghadapi berbagai tantangan konpetitif dan menciptakan nilai. Kita perlu menghadapi berbagai tantangan agar dapat menciptakan nilai dan mencapai keunggulan bersaing.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:
1.      Menurut Melayu SP. Hasibuan.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2.      Menurut Henry Simamora
MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.
3.      Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,pengembangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.
4.      Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


5.      Menurut A.F. Stoner
MSDM adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
            Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Dan dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. MSDM juga diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan organisasi, individu dan masyarakat.
           
B.     Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Sudah merupakan tugas manajemen sumber daya manusia untuk mengelola manusia seefektif mungkin, agar diperoleh suatu sumber daya manusia yang merasa puas dan memuaskan. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada sumber daya manusia. Adapun fungsi Manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen umum, yaitu:
a.    Fungsi Manajerial
1.      Perencanaan (Planning)
Semua orang memahami bahwa perencanaan adalah bagian terpenting, dan oleh karena itu menyita waktu banyak dalam proses manajemen. Untuk manajer sumber daya manusia,  perencanaan berarti penentuan program karyawan (sumber daya manusia) dalam rangka membantu tercapainya sasaran atau tujuan organisasi itu. Dengan kata lain mengatur orang-orang yang dapat menangani tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing orang dalam rangka mencapai tugas organisasi yang telah direncanakan.
2.      Pengorganisasian (Organizing)
Apabila serangkaian kegiatan telah disusun dalam rangka mencapai tujuan organisasi, maka untuk pelaksanaan atau implementasi kegiatan tersebut harus diorganisasikan. Organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan secara efektif, oleh sebab itu dalam fungsi organisasi harus terlihat pembagian tugas dan tanggung jawab orang-orang atau karyawan yang akan melakukan kegiatan masing-masing.
3.      Pengarahan (Directing)
Untuk melakukan kegiatan yang telah direncanakan, dan agar kegiatan tersebut dapat  berjalan dengan efektif maka diperlukan adanya arahan (directing) dari manajer. Dalam suatu organisasi yang besar biasanya             pengarahan tidak mungkin dilakukan oleh manajer itu sendiri, melainkan    didelegasikan kepada orang lain yang diberi wewenang untuk itu.
4.      Pengendalian (Controlling)
Fungsi pengendalian adalah untuk mengatur kegiatan, agar kegiatan-kegiatan organisasi itu diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Di samping itu pengendalian juga dimaksudkan untuk mencari jalan ke luar atau pemecahan apabila terjadi hambatan pelaksanaan kegiatan.
b.    Fungsi Operasional
1.      Pengadaan Tenaga Kerja atau Pengadaan Sumber Daya Manusia  (recruitment)
Jika dilihat dari fungsi rekruitmen,seorang manajer sumber daya manusia akan bertujuan untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga atau sumber daya manusia yang tepat, sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang bersangkutan. Penentuan sumber daya manusia yang akan dipilih harus benar-benar yang diperlukan, bukan karena ada tenaga tersedia. Oleh sebab itu system rekruitmen yang mencakup seleksi harus terlebih dahulu dikembangkan secara matang.
2.      Pengembangan (development)
Dengan adanya tenaga atau sumber daya, yang telah diperoleh suatu organisasi, maka  perlu diadakan pengembangan tenaga sampai pada taraf tertentu sesuai dengan pengembangan organisasi itu. Pengembangan sumber daya ini penting, searah dengan pengembangan organisasi. Apabila organisasi itu ingin berkembang maka seyogianya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
3.      Kompensasi (compensation)
Kompensasi adalah merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Melalui fungsi ini organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan. Hal ini wajar karena karyawan sebagai sumber daya manusia organisasi tersebut telah memberikan jasanya yang besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari hasil-hasil penelitian, meskipun kompensasi bukan hanya berupa materi atau uang, namun bentuk gaji sangat penting untuk meningkatkan hasil kerja.
4.      Pengintegrasian (integration)
Integrasi adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk rekonsiliasi kepentingan-kepentingan karyawan dalam suatu organiasasi. Telah di sadari bersama bahwa dalam  pelaksanaan kegiatan organisasi sering terjadi benturan kepentingan di antara karyawan atau antara karyawan dengan manajer. Untuk itulah pentingnya fungsi integrasi ini agar diperoleh kesepakatan kembali dalam pelaksanaan kegiatan organisasi.
5.      Pemeliharaan (maintenance)
Kemampuan-kemampuan atau keahlian (skill) dari sumber daya manusia yang telah dimiliki oleh suatu organisasi perlu dipelihara (maintenance). Karena kemampuan tersebut adalah merupakan asset yang penting bagi terlaksananya tugas dan tujuan organisasi. Fungsi  pemeliharaan ini termasuk juga jaminan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.
6.      Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja (separation)
Seorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada organisasi tertentu. Pada suatu ketika paling tidak mereka harus memutuskan hubungan kerja dengan cara pensiun. Untuk itu maka tenaga kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke masyarakat. Organisasi harus  bertanggung jawab dalam memutuskan hubungan kerja ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin. Seorang manajer sumber daya manusia harus melaksanakan fungsi ini dengan baik.
            Pelaksanaan berbagai fungsi manajemen sumber daya manusia sebenarnya bukan hanya menciptakan sumber daya manusia yang produktif mendukung tujuan organisasi, akan tetapi  juga menciptakan suatu kondisi yang lebih baik guna meningkatkan potensi dan motivasi sumber daya manusia dalam berkarya. Pelaksanaan job analysis, perencanaan sumber daya manusia, rekruitmen dan seleksi, penempatan dan pembinaan karir serta pendidikan dan pelatihan yang  baik dapat meningkatkan potensi sumber daya manusia untuk berkarya, karena telah mendapatkan bekal pengetahuan, keterampilan dan ditempatkan pada kedudukan yang tepat (the right man on the right place). Sedangkan pelaksanaan fungsi sumber daya manusia lainnya seperti kompensasi, perlindungan dan hubungan tenaga kerja yang baik akan dapat menimbulkan stimulus yang mendorong meningkatnya motivasi kerja sumber daya manusia. Pengembangan pada SDM dapat digambarkan sebagai berikut.
11)      Saling keterkaitan fungsi-fungsi MSDM dan aspek-aspeknya


      

2). Proses, prosedur pelatihan dan pengembangan SDM dan keterkaitannya dengan fungsi-fungsi MSDM
33). Keterkaitan analisis jabatan dengan fungsi-fungsi MSDM lainnya

C.     Kerangka Kerja Pelaksanaan Strategi
      Dalam pelaksanaan strategi suatu perusahaan, agar dapat  mencapai keunggulan bersaing  perusahaan harus menganalisa sumber-sumber daya yang dimiliki untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan, dalam rangka membangun suatu kemampuan (capability) .
            Kerangka Kerja Untuk Analisa Sumber Daya & Kemampuan (Agustinus Sri Wahyudi SE , MBA .1996,62) :
1.      Identifikasi sumber daya perusahaan dan tempatkan kekuatan dan kelemahan relatif tanpa pesaing.
2.      Indentifikasi kemampuan perusahaan (apa yang dapat perusahaan kerjakan).
3.      Menilai sumberdaya/kemampuan-kemampuan pontensial mencipatakan mempertahankan dan menggali keunggulan bersaing.
4.      Pilih sebuah strategi yang menggali kemampuan perusahaan relatif terhadap peluang-peluang eksternal.
5.      Identifikasi kesenjangan sumber daya yang memerlukan tambahan investasi pada penggantian dan penambahan sumber-sumber daya dasar perusahaan.
            Selain kerangka kerja diatas terdapat variabel-variabel yang harus dipertimbangkan pada pelaksanaan strategi. Lima variabel penting yang menentukan keberhasilan pelaksanaan strategi: Struktur Organisasi; Perancangan Tugas; Seleksi, Pelatihan dan Pengembangan Orang; Sistem-Sistem Penghargaan; serta Jenis-Jenis Informasi dan Sistem-Sistem Informasi.
   

No comments:

Post a Comment