Monday 15 February 2016

Wednesday 10 February 2016

ANALISIS PESAING

A.    ANALISIS PESAING
Analisis pesaing merupakan suatu perbuatan menganalisa atau mengidentifikasi apa-apa saja yang dilakukan oleh pihak pesaing atau perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang mirip dengan produk kita.
a.      Identifikasi pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yang lengkap. Langkah pertama yang perlu dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing yang ada. Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita. Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.      Jenis produk yang ditawarkan
Sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya. Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di masa yang akan datang.
2.      Melihat besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
3.       Identifikasi peluang dan ancaman
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
4.      Identifikasi keunggulan dan kelemahan
Identifikasi kelamahan dan keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing. Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam berbagai bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan, harga, distribusi, lokasi, serta promosi.

b.      Sasaran Pesaing
Pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat dan pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang yang hampir sejeniss edangkan pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
Jika sasaran mereka memaksimalkan laba, perusahaan perlu mengetahui laba jangka pendek atau laba jangka panjang dan apa tindakan yang akan mereka ambil. Sasaran untuk memaksimalkan laba ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepuasan konsumen dengan berbagai cara, misalnya melalui pelayan atau harga yang relatif murah.
Jika sasarannya untuk memperbesar, maka perusahaaan perlu mengetahui apakah pertumbuhan market share yang dimiliki cukup besar. Biasanya, meningkatkan market share dapat dilakukan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula.
Peningkatan mutu produk bertujuan untuk menggaet pelanggan milik pesaing. Peningkatan mutu produk ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai kelebihan, baik pelayanan atau kelebihan lainnya.

c.       Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan.
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing yang cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Perusahaan juga harus mewaspadai perubahan-perubahan yang diinginkan pelanggan dan bagaimana para pesaing merevisi strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.

d.      Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing

Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok. Adapun lima kekuatan tersebut adalah:
1.      Persaingan sesama pesaing dalam industri yang sama (rivalry among competitors)
Menurut Porter, faktor persaingan antar pesaing dalam industri yang sama ini yang menjadi sentral kekuatan persaingan. Misalnya dalam indutri minuman, coca cola bersaing dengan pepsi. Intensitas persaingan tergantung pada faktor seperti pertumbuhan industri, biaya tetap dan biaya penyimpanan, diferensiasi produk, identitas merek, biaya pengalihan ke barang lain, konsentrasi dan keseimbangan, informasi yang kompleks, keberagaman pesaing, dan halangan keluar.
2.      Ancaman masuknya pendatang baru
Sebuah perusahaan tertarik untuk masuk ke dalam suatu industri apabila industri tersebut menawarkan keuntungan yang tinggi. Datangnya pemain baru akan membuat persaingan menjadi lebih ketat dan akhirnya akan berujung pada turunnya laba yang diterima oleh semua perusahaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah atau sulinya rintangan memasuki suatu industri adalah sekala ekonomi, diferensiasi produk, identitas merek, biaya pengalihan, kebutuhan modal, akses terhadap distribusi, keunggulan biaya absolut, kebijakan pemerintah, dan reaksi pesaing.
3.      Ancaman barang subtitusi
Barang subtitusi merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis. Ancaman barang subtitusi ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain harga relatif dalam kinerja barang subtitusi, biaya pengalihan ke produk lain, dan kecenderungan pembeli untuk mensubtitusi.
4.      Daya tawar pembeli
Faktor faktor yang meningkatkan kekuatan tawar pembeli, antara lain : pangsa pembeli yang besar, biaya pengalihan ke produk lain yang relatif kecil, banyaknya produk subtitusi, minimnya diferensiasi produk.
5.      Daya tawar penjual
Penyediaan input memiliki daya tawar yang tinggi apabila perusahaan menjadi satu-satunya penyedia bahan baku bagi perusahaan lain yang membutuhkan inputnya. Penyedia input ini dapat memonopoli harga maupun kuantitas barang. Faktor yang mempengaruhi kekuatan daya tawar penyedia input antara lain : industri pemasok didominasi hanya oleh sedikit perusahaan, produk pemasok hanya memiliki sedikit pengganti barang subtitusi, pembeli bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok, produk pemasok merupakan produk yang penting bagi pembeli, produk pemasok didiferensiasikan, produk pemasok memiliki biaya pengalihan yang tinggi, dan pemasok memiliki ancaman integrasi ke depan yang kuat
Menurut perusahaan konsultan Arthur D.Little, sebuah perusahaan akan menempati satu di antara enam posisi kompetitif di dalam pasar sasaran berikut ini:
1.      Dominan.
Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain, dan memiliki pilihan strategis yang luas.
2.      Kuat
Perusahaan ini bisa mengambil tindakan mandiri tanpa membahayakan posisi jangka panjangnya dan dapat mempertahankan posisi jangka panjangnya apa pun tindakan yang dilakukan oleh pesaing.
3.      Cukup baik
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang ada diatas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
4.      Cukup
Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukup untuk mencapai hasil memuaskan yang bisa terus mempertahankan dalam bisnis. Namun, perusahaan ini ada karena dibiarkan oleh perusahaan yang dominan dan memiliki peluang dibawah rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
5.      Lemah
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan, tetapi ada peluang untuk memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.
6.      Tidak berpeluang.
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tak ada peluang untuk memperbaiki.

a.      Identifikasi reaksi pesaing
Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam merebut segmen pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan terobosan-terobosan baru dalam rangka mengungguli Pesaing yang ada. Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif, dimana strategi kompetitif dilakukan dengan melihat posisi keberadaan kita sebelum melakukan penyerangan.
Beberapa reaksi pesaing bila diserang:
§  Apabila kita menurunkan harga, akan diikuti pesaing dengan menurunkan harga pula, bahkan mungkin lebih rendah dari kita.
§  Apabila kita memberikan hadiah, akan dibalas juga dengan hadiah yang lebih baik.
§  Apabila kita memberikan diskon dalam jumlah tertentu kepada pelanggan, pesaing juga member diskon yang lebih menarik.
§  Apabila kita membebaskan biaya seperti administrasi, pasti akan diikuti pesaing dengan jumlah biaya yang lebih murah.
§  Apabila kita membuka cabang di suatu lokasi, akan dibalas oleh pesaing dengan membuka cabang di lokasi perusahaan kita.

b.      Strategi menghadapi pesaing
Strategi dalam menghadapi pesaing dalam pemasaran antara lain:
1.      Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna, bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya. Usaha perusahan untuk menciptakan produk yang bisa memberikan kepuasan kepada konsumen, kepuasan ini dapat diciptakan dengan berbagai strategi yang telah diputuskan perusahan sebagai usaha untuk mempertahankan kelangsungan operasionalnya dalam jangka panjang. Usaha-usaha tersebut antara lain :
ü  Perencanaan produk, mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk menentukan susunan product line, sehingga konsumen akan bisa membedakan produk yang satu dengan lainnya.
ü  Pengembangan barang, mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan pasar.
ü  Perdagangan, mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.

Tahap pengembangan produk baru
Susunan tahap tahap pengembangan produk secara umum :
a.       Mencari ide tentang produk baru.
b.      Menyaring ide yang masuk dari pasar.
c.       Mengadakan analisis terhadap kemungkinan untuk mengembangkan produk baru.
d.      Melakukan pengembangan produk.
e.       Memproduksi dan memasarkan produk secara besar-besaran.
Dari masing-masing tahapan ini harus saling berhubungan untuk dapat menciptakan ide pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan konsumen, mudah untuk memasarkannya mudah dikenal konsumen produk tersebut, sehingga kemungkinan memproduksi besar-besaran produk baru mudah tercapai.
Dalam hal ini perusahaan juga perlu menggunakan teknik-teknik dalam pengembangan produk baru dengan mengadakan penilaian produk yang dipasarkan, pengoordinasian dan penentuan waktu dari beberapa kegiatan dalam proses pengembangan produk baru tersebut.
Ø  Diversifikasi produk
Diversifikasi merupakan bagian strategi produk dengan mengadakan berbagai macam jenis produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Maksud dari strategi produk dengan diversifikasi adalah untuk memperbanyak pilihan konsumen terhadap produk yang diproduksi perusahaan.
Diversifikasi produk dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bentuk, yaitu: .
a.       Diversifikasi praktis, merupakan kegiatan perusahaan dalam usahanya memasarkan produk baru dengan meningkatkan jumlah warna, model, ukuran style dan sebagainya. Usaha ini dimaksudkan untuk menarik calon pembeli.
b.      Diversifikasi strategis, kegiatan perusahaan dalam usahanya memasarkan produk baru, dengan menambah produk baru yang sama sekali berlainan dengan produk yang sudah ada.

Ø  Siklus kehidupan produk (Product life cycle)
Siklus kehidupan produk terbagi lima tahap, yang dalam kenyataannya tidak semua produk perusahaan pasti dapat melewati kelima tahap tersebut. Ada perusahaan yang baru masuk tahap pertama atau tahap kedua sudah mulai mogok atau tidak laku terjual. Pada tahap terakhir tentunya semua perusahaan mengalaminya, karena tahap tersebut adalah tahap kemunduran. Pihak pesaing melakukan kegiatan pemasaran dengan baik, munculnya barang baru yang lebih murah, pelayanan yang lebih baik, dan bisa memberikan kepuasan kepada konsumen. Adapun tahap kehidupan produk adalah:
1)      Tahap perkenalan
2)      Tahap pertumbuhan
3)      Tahap kekuasaan
4)      Tahap kejenuhan
5)      Tahap kemunduran

2.      Strategi penetapan harga
Harga merupakan sejumlah uang yang dikorbankan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi produk serta pelayanan yang menyertainya. Harga merupakan suatu strategi bagi seorang penjual untuk mengadakan pembedaan penawaran produknya dari pesaing, sehingga penetapan harga adalah salah satu bagian penting dalam pemasaran.
Umumnya penjual mempunyai beberapa maksud dan tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan tersebut adalah:
Ø  Mendapat keuntungan maksimum
Harga sangat ditentukan penjual dan pembeli di pasar. Apabila tingkat daya beli konsumen besar, maka makin besar kemungkinan perusahaan mendapatkan keuntungan, karena akan dapat menetapkan harga yang tinggi.
Ø  Target pengembalian investasi
Harga yang ditetapkan produsen ditujukan juga untuk menutup investasi secara berangsur-angsur dari keuntungan. Sedang keuntungan dapat diperoleh dari kelebihan harga dengan harga pokok.
Ø  Untuk mengurangi persaingan
Bila perusahaan bermaksud mengurangi pesaing dengan penetapan tingkat harga, maka perusahaan harus menurunkan tingkat harga yang lebih rendah dari pesaing yang ada.
Ø  Mempertahankan atau memperbaiki market share
Bila perusahaan ingin mempertahankan market share perlu menetapkan tingkat harga yang mendukung tujuan tersebut. apabila pesaing ingin merebut market share dengan harga yang rendah, perusahaan juga harus mengikutinya.

3.      Strategi promosi
Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong adanya permintaan konsumen, promosi juga mempunyai hubungan yang erat sekali dengan fungsi penjualan yang merupakan bagian dari pemindahan kepemilikan barang atau jasa. Promosi adalah kegiatan untuk menciptakan atau mendorong permintaan (creating or stimulation demand) dan mencari pembeli (finding buyers), promosi dilaksanakan dengan pendekatan komunikasi yang bersifat persuasi (persuasive) atau membujuk.
Tujuan yang ingin dicapai oleh promosi dapat diketahui dari suatu konsep, yaitu AIDA. Konsep AIDA ini adalah:
·         Attention (Perhatian), dari melakukan promosi pertama-tama perlu menarik perhatian konsumen (calon konsumen), dengan adanya ketertarikan calon konsumen, maka akan tercipta suatu kesan (image).
·         Desire (Minat), setelah adanya kesan dalam benak calon konsumen, selanjutnya akan terbesit dari pikirannya untuk memiliki produk tersebut (minat).
·          Interest (Keinginan), minat yang tercipta setelah adanya kesan yang diciptakan promosi tadi, calon konsumen akan ingin untuk memiliki produk tersebut.
·         Action (Tindakan), promosi belum dapat dikatakan berhasil sebelum calon konsumen mengadakan tindakan untuk membeli, jadi dengan keinginan yang kuat tersebut konsumen mengadakan pembelian.

4.      Strategi distribusi
Saluran distribusi (Channel of distribution) adalah saluran niaga yang terlibat dalam proses penyerahan barang dari produsen ke tangan konsumen, dengan kata lain adalah lembaga yang menyerahkan untuk dapat menghilangkan jurang pemisah antara produsen dan konsumen. Untuk menyalurkan barang-barang konsumsi ada beberapa jenis saluran distribusi yang dapat dipergunakan oleh produsen, yaitu:
a.       Zero Stage : Manufacture Direct to Consumer (Saluran Distribusi Langsung ke Konsumen).
Biasanya saluran ini dipergunakan oleh perusahaan kecil misalnya yang menghasilkan barang-barang rumah tangga, hasil pertanian.
b.      One Stage Manufacture To Retailer To Consumer (Saluran Distribusi Produsen ke Pengencer ke Konsumen)
Biasanya barang dijual kepada konsumen dengan melalui pengencer tidak terlalu besar, dan pengawasan pendistribusian barang-barang dapat secara cermat.
c.       Two Stage : Manufacture to Retailer to Consumer (Produsen ke Pedagang Besar ke Pengencer ke Konsumen)
Jenis saluran ini umumnya digunakan oleh produsen yang menghasilkan barang yang bersifat convenies goods (barang kebutuhan sehari-hari). Dalam jenis saluran ini whole seller maupun pengencer akan :
·         Melaksanakan buying service untuk para pengencer
·         Memungkinkan memberikan kesempatan pada pengencer untuk membeli dalam partai besar dan memberikan service penyerahan pada pengencer.
·         Memberikan kredit pada pengencer saat kekurangan modal.
·         Mereka juga memberikan informasi pasar dan pengaturan toko dan bentuk lainnya pada pengencer.
d.      Three Stage : Manufacture to Agent to Whole seller to Retailer to Consumer (Saluran Melalui Agen)
Perusahaan mengangkat agen yang diberikan kuasa untuk mendistribusikan produk pada daerah tertentu, lalu agen mengangkat whole seller pada setiap daerah agar dapat melayani pengencer.
Keuntungan jenis saluran ini adalah:
·         Lebih ekonomi karena perusahaan tidak mengeluarkan biaya penjualan sampai penjualan dilaksanakan.
·         Merupakan suatu keuntungan bagi perusahaan yang memproduksi produk musiman.

Adapun strategi bersaing lainnya antara lain :
1.      Strategi bersaing menurut Schuler dan Jackson (1987:209)
a.       Strategi inovasi (the innovation strategy)
Strategi inovasi merupakan strategi yang berusaha mengembangkan produk dan
jasa yang berbeda dari pesaingnya. Fokus utamanya terletak pada usaha menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda (Porter, dalam Schuler dan Jakcson, 1987:208). Menurut Schuler dan Jakcson diperlukan beberapa perilaku peran sumber daya manusia yang ada pada perusahaan atau organisasi dalam mendukung implementasi strategi inovasi tersebut. Profil perilaku peran tersebut diantaranya adalah : derajat perilaku kreatif yang tinggi, fokus jangka panjang, derajat perilaku interdependen dan kooperatif yang tinggi, perhatian yang cukup terhadap kualitas, perhatian yang cukup terhadap kuantitas, perhatian yang sama terhadap proses dan hasil, tidak takut resiko, toleransi yang tinggi terhadap ambiguity dan sesuatu yang bersifat unpredictable
b.      Strategi peningkatan kualitas produk atau jasa (the quality enhancement strategy)
Merupakan strategi yang berfokus pada upaya-upaya perbaikan atau penyempurnaan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Menurut Scholer dan
Jakcson terdapat delapan profil tentang perilaku peran yang diperlukan dari sumber daya manusia (karyawan) dalam mendukung implementasi strategi peningkatan kualitas produk jasa. Profil tersebut diantaranya adalah : perilaku yang bersifat repetitive dan predictable, fokus jangka panjang atau menengah, derajat perilaku interdependen cooperative yang moderat, perhatian yang tinggi terhadap kualitas, derajat perhatian yang moderat pada kuantitas, perhatian yang tinggi pada proses, aktifitas yang tidak berisiko, komitmen terhadap tujuan perusahaan. Peningkatan kualitas produk atau jasa seringkali merupakan perubahan sebuah proses produksi yang mensyaratkan karyawan menjadi lebih fleksible dan terlibat dalam proses produksi.

c.       Strategi Pengurangan Biaya.
Strategi ini berusaha mendapatkan keunggulan bersaing melalui biaya produksi yang rendah. Perusahaan yang menerapkan strategi ini dicirikan oleh kontrol biaya yang ketat, minimisasi biaya overhead serta pencapaian skala ekonomis. Fokus utama diarahkan pada upaya meningkatkan produktivitas, yakni melalui biaya output per individu. Pada prinsipnya upaya pengurangan biaya ini dilakukan melalui pengurangan jumlah karyawan, penurunan tingkat upah karyawan, pemanfaatan karyawan paruh waktu, subkontrak, prosedur pengukuran dan penyederhanaan pekerjaan, perubahan aturan pekerjaan, serta fleksibilitas penugasan pekerjaan. Menurut Schuler dan Jackson, terdapat beberapa profil perilaku sumberdaya manusia ( karyawan) yang diperlukan dalam mendukung implementasi strategi pengurangan biaya. Profil tersebut adalah sebagai berikut: perilaku yang repetitive dan predictable, fokus jangka pendek, aktivitas individual atau otonomi, perhatian yang cukup terhadap kualitas, perhatian yang tinggi
terhadap kuantitas, perhatian utama pada hasil, aktivitas yang beresiko rendah, dan drajat yang tinggi terhadap stabilitas.

2.      Strategi adaptif versi Miles &snow
Pendekatan ini didasarkan pada keberhasilan organisasi dalam menggunakan strategi untuk beradaptasi dengan lingkungan persaingan yang tidak pasti.
a.       Strategi prospektor (prospector)
Yaitu strategi yang mengutamakan pada keberhasilan organisasi dalam berinovasi, selalu menciptakan produk baru, dan kesempatan pasar yang baru. Kekuatan strategi ini terletak pada kemampuan untuk melakukan survei lingkungan yang dinamis dan mengembangkan produk atau jasa yang baru disesuaikan dengan perubahan lingkungan, frekuensi dan kontinuitas dari inovasi, pengembangan dan pengujian produk atau jasa baru. Sehingga membuat para pesaing tidak yakin tentang tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan strategi masa depan dari prospektor
b.      Strategi bertahan (defender)
Yaitu strategi yang mementingkan stabilitas pasar yang menjadi sasarannya. Umumnya hanya memiliki lini produk yang terbatas dan segmen pasar yang sempit dari pasar potensial. Sehingga dengan kecilnya segmen pasar tersebut, perusahaan yang menerapkan strategi ini  akan berfokus untuk mempertahankan bisnis yang telah berkembang dengan baik, dan melakukan cara apapun untuk mencegah pesaing memasuki segmen mereka.
c.       Strategi penganalisis (analyzer)
Merupakan strategi dengan menganalisis dan meniru. Sehingga perusahaan dengan strategi ini akan menganalisis secara keseluruhan (produk, jasa, dan pasar) suatu ide bisnis baru sebelum memutuskan untuk masuk ke suatu pasar. Setelah menganalisis mereka akan meniru ide-ide yang menjanjikan dan sukses dari para prospektor
d.      Strategi reaktor
Perusahaan yang menerapkan strategi ini biasanya perusahaan yang kurang memiliki rencana strategik secara menyeluruh. Mereka hanya bereaksi terhadap perubahan lingkungan, dan hanya membuat penyesuaian strategis ketika didesak untuk melakukannya. Tidak mampu melakukan respon cepat terhadap perubahan lingkungan karena kapabilitas dan sumber daya yang kurang dikembangkan atau dieksploitasi secara benar.

3.      Strategi bersaing Generik versi Porter
Menurut Porter terdapat dua faktor yang di perhitungkan dalam menciptakanstrategi bersaing yang tepat, yaitu keunggulan kompetitif organisasi dan cakupan produk pasar dimana organisasi saling bersaing satu sama lain dalam pasar yang luas dan sempit. Gabungan dari kedua faktor tersebut membentuk strategi generik Porter sebagai berikut
a.       Strategi kepemimpinan biaya (cost leadership)
Adalah strategi yang digunakan perusahaan apabila perusahaan ingin menjadi pemimpin pasar berbasis biaya rendah (biaya produksi) dengan basis pelanggan yang luas. Fokus pada strategi ini adlah bagaimana perusahaan mampu memproduksi produk dan jasa dengan biaya yang rendah. Apabila perusahaan mampu memproduksi dengan biaya rendah maka  perusahaan mampu menjual produknya dengan harga yang lebih rendah dari pesaing tetapi masih bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Keuntungan perusahaan menerapkan strategi kepemimpinan biaya, yaitu :
1.      Perusahaan berbasis biaya rendah dapat memperoleh pendapatan diatas rata-rata meskipun persaingan di pasar sangat kuat
2.      Melindungi perusahaan dari pembeli yang kuat
3.      Dengan biaya yang rendah, pembeli tidak dapat lagi memaksakan perusahaan untuk mengurangi biaya.
4.      Posisi sebagai pemimpin pasar berbasis biaya juga merupakan fleksibilitas ke[ada perusahaan untuk bekerjasama dengan pemasok.
5.      Strategi ini juga memberikan halang yang tinggi bagi pesaing terutama dalam hal keunggulan biaya dan penciptaan produk yang berskala ekonomi.
b.      Strategi diferensiasi
Perusahaan akan menggunakan strategi diferensiasibila ingin bersaing dengan pesaingnya dalam hal keunikan produk dan jasa yang ditawarkan. Keunikan tersebut dapat dilihat dari ciri produk yang menawarkan nilai-nilai yang dicari konsumen sehingga menjadikan produk tersebut unik dan berbeda dimata konsumen. Konsumen akan rela membayar dengan harga yang lebih tinggi untuk produk-produk yang dipersepsikan sebagai produk unik dan berbeda olehnya. Diferensiasi dapat dilakukan dalam bentuk : gengsi dan brand image, teknologi, inovasi, fitur, jasa pelayanan, dan jaringan dealer.